DALIL
HADITS TENTANG WUDLU'
No. Hadist: 132
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ قَالَ أَخْبَرَنَا
عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ
أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُقْبَلُ صَلَاةُ مَنْ أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ قَالَ
رَجُلٌ مِنْ حَضْرَمَوْتَ مَا الْحَدَثُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ فُسَاءٌ أَوْ
ضُرَاطٌ
“Telah
menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali berkata, telah
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq berkata, telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar dari Hammam bin Munabbih bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan diterima shalat seseorang yang berhadats hingga dia
berwudlu." Seorang laki-laki dari Hadlramaut berkata, "Apa yang
dimaksud dengan hadats wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah menjawab,
"Kentut baik dengan suara atau tidak."
No. Hadist: 133
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ خَالِدٍ
عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلَالٍ عَنْ نُعَيْمٍ الْمُجْمِرِ قَالَ رَقِيتُ مَعَ
أَبِي هُرَيْرَةَ عَلَى ظَهْرِ الْمَسْجِدِ فَتَوَضَّأَ فَقَالَ إِنِّي سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أُمَّتِي يُدْعَوْنَ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ فَمَنْ
اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ
“Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair berkata, telah menceritakan kepada
kami Al Laits dari Khalid dari Sa'id bin Abu Hilal dari Nu'aim bin Al Mujmir
berkata, "Aku mendaki masjid bersama Abu Hurairah, lalu dia berwudlu' dan
berkata, "Aku mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya umatku akan
dihadirkan pada hari kiamat dengan wajah berseri-seri karena sisa air wudlu,
barangsiapa di antara kalian bisa memperpanjang cahayanya hendaklah ia
lakukan."
No. Hadist: 136
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ مُوسَى بْنِ
عُقْبَةَ عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ
أَنَّهُ سَمِعَهُ يَقُولُ دَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مِنْ عَرَفَةَ حَتَّى إِذَا كَانَ بِالشِّعْبِ نَزَلَ فَبَالَ ثُمَّ
تَوَضَّأَ وَلَمْ يُسْبِغْ الْوُضُوءَ فَقُلْتُ الصَّلَاةَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
فَقَالَ الصَّلَاةُ أَمَامَكَ فَرَكِبَ فَلَمَّا جَاءَ الْمُزْدَلِفَةَ نَزَلَ
فَتَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَصَلَّى
الْمَغْرِبَ ثُمَّ أَنَاخَ كُلُّ إِنْسَانٍ بَعِيرَهُ فِي مَنْزِلِهِ ثُمَّ
أُقِيمَتْ الْعِشَاءُ فَصَلَّى وَلَمْ يُصَلِّ بَيْنَهُمَا
“Telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Musa bin 'Uqbah
dari Kuraib mantan budak Ibnu 'Abbas, dari Usamah bin Zaid bahwa ia
mendengarnya berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertolak meninggalkan 'Arafah
hingga setelah sampai di lembah (jalan di sisi gunung) beliau turun buang air
kecil, kemudian beliau berwudlu namun dengan wudlu' yang ringan. Aku lalu
bertanya, "Apakah akan shalat wahai Rasulullah? ' beliau menjawab:
"Shalat masih ada di depanmu." Beliau lalu mengendarai tunggangannya
hingga sampai di Muzdalifaah beliau turun dan wudlu' secara sempurna, kemudian
iqamah dikumandangkan, dan beliau pun melaksanakan shalat Maghrib. Kemudian
orang-orang menambatkan unta-unta mereka pada tempatnya, lalu iqamat isya`
dikumandangkan, beliau lalu mengerjakan shalat isya` tanpa mengerjakan shalat
yang lain di antara keduanya."
0 komentar:
Post a Comment