DALIL HADITS TENTANG ADZAN
No. Hadist: 568
حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ مَيْسَرَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ
حَدَّثَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
قَالَ ذَكَرُوا النَّارَ وَالنَّاقُوسَ فَذَكَرُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى
فَأُمِرَ بِلَالٌ أَنْ يَشْفَعَ الْأَذَانَ وَأَنْ يُوتِرَ الْإِقَامَةَ
“Telah
menceritakan kepada kami 'Imran bin Maisarah telah menceritakan kepada kami
'Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Khalid Al Hadza' dari Abu Qilabah
dari Anas bin Malik berkata,
"Orang-orang menyebut-nyebut tentang api dan lonceng (dalam mengusulkan
cara memanggil shalat). Lalu ada juga di antara mereka yang mengusulkan seperti
kebiasaan orang-orang Yahudi dan Nahrani. Maka Bilal diperintahkan untuk
mengumandangkan adzan dengan dua kali dua kali dan iqamat dengan bilangan
ganjil."
No. Hadist: 569
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ
قَالَ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ
كَانَ يَقُولُ كَانَ الْمُسْلِمُونَ حِينَ قَدِمُوا الْمَدِينَةَ يَجْتَمِعُونَ
فَيَتَحَيَّنُونَ الصَّلَاةَ لَيْسَ يُنَادَى لَهَا فَتَكَلَّمُوا يَوْمًا فِي
ذَلِكَ فَقَالَ بَعْضُهُمْ اتَّخِذُوا نَاقُوسًا مِثْلَ نَاقُوسِ النَّصَارَى
وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ بُوقًا مِثْلَ قَرْنِ الْيَهُودِ فَقَالَ عُمَرُ أَوَلَا
تَبْعَثُونَ رَجُلًا يُنَادِي بِالصَّلَاةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا بِلَالُ قُمْ فَنَادِ بِالصَّلَاةِ
“Telah
menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan berkata, telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij berkata,
telah mengabarkan kepadaku Nafi' bahwa Ibnu 'Umar berkata, "Ketika Kaum Muslimin tiba di Madinah, mereka berkumpul untuk
shalat dengan cara memperkirakan waktunya, dan tidak ada panggilan untuk
pelaksanaan shalat. Suatu hari mereka memperbincangkan masalah tersebut, di
antara mereka ada yang mengusulkan lonceng seperi loncengnya Kaum Nashrani dan
sebagaian lain mengusulkan untuk meniup terampet sebagaimana Kaum Yahudi. Maka
'Umar pun berkata, "Mengapa tidak kalian suruh seseorang untuk
mengumandangkan panggilan shalat?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kemudian bersabda: "Wahai Bilal, bangkit dan serukanlah panggilan
shalat."
No. Hadist: 573
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ
أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ
الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِينَ فَإِذَا قَضَى
النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ حَتَّى إِذَا
قَضَى التَّثْوِيبَ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ
اذْكُرْ كَذَا اذْكُرْ كَذَا لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ
لَا يَدْرِي كَمْ صَلَّى
“Telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada
kami Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika
panggilan shalat (adzan) dikumandangkan maka setan akan lari sambil
mengeluarkan kentut hingga ia tidak mendengar suara adzan. Apabila panggilan
adzan telah selesai maka setan akan kembali. Dan bila iqamat dikumandangkan
setan kembali berlari dan jika iqamat telah selesai dikumandangkan dia kembali
lagi, lalu menyelinap masuk kepada hati seseorang seraya berkata, 'Ingatlah ini
dan itu'. Dan terus saja dia melakukan godaan ini hingga seseorang tidak
menyadari berapa rakaat yang sudah dia laksanakan dalam shalatnya."
0 komentar:
Post a Comment