DALIL HADITS TENTANG PERDAMAIAN
No.
Hadist: 2493
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا أَبُو
غَسَّانَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَّ أُنَاسًا مِنْ بَنِي عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ كَانَ بَيْنَهُمْ شَيْءٌ
فَخَرَجَ إِلَيْهِمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أُنَاسٍ
مِنْ أَصْحَابِهِ يُصْلِحُ بَيْنَهُمْ فَحَضَرَتْ الصَّلَاةُ وَلَمْ يَأْتِ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ بِلَالٌ فَأَذَّنَ بِلَالٌ
بِالصَّلَاةِ وَلَمْ يَأْتِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ
إِلَى أَبِي بَكْرٍ فَقَالَ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
حُبِسَ وَقَدْ حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَهَلْ لَكَ أَنْ تَؤُمَّ النَّاسَ فَقَالَ
نَعَمْ إِنْ شِئْتَ فَأَقَامَ الصَّلَاةَ فَتَقَدَّمَ أَبُو بَكْرٍ ثُمَّ جَاءَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْشِي فِي الصُّفُوفِ حَتَّى
قَامَ فِي الصَّفِّ الْأَوَّلِ فَأَخَذَ النَّاسُ بِالتَّصْفِيحِ حَتَّى
أَكْثَرُوا وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ لَا يَكَادُ يَلْتَفِتُ فِي الصَّلَاةِ فَالْتَفَتَ
فَإِذَا هُوَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَاءَهُ فَأَشَارَ
إِلَيْهِ بِيَدِهِ فَأَمَرَهُ أَنْ يُصَلِّيَ كَمَا هُوَ فَرَفَعَ أَبُو بَكْرٍ
يَدَهُ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ رَجَعَ الْقَهْقَرَى وَرَاءَهُ
حَتَّى دَخَلَ فِي الصَّفِّ وَتَقَدَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَصَلَّى بِالنَّاسِ فَلَمَّا فَرَغَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِذَا نَابَكُمْ شَيْءٌ فِي صَلَاتِكُمْ أَخَذْتُمْ
بِالتَّصْفِيحِ إِنَّمَا التَّصْفِيحُ لِلنِّسَاءِ مَنْ نَابَهُ شَيْءٌ فِي
صَلَاتِهِ فَلْيَقُلْ سُبْحَانَ اللَّهِ فَإِنَّهُ لَا يَسْمَعُهُ أَحَدٌ إِلَّا
الْتَفَتَ يَا أَبَا بَكْرٍ مَا مَنَعَكَ حِينَ أَشَرْتُ إِلَيْكَ لَمْ تُصَلِّ
بِالنَّاسِ فَقَالَ مَا كَانَ يَنْبَغِي لِابْنِ أَبِي قُحَافَةَ أَنْ يُصَلِّيَ
بَيْنَ يَدَيْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Abi Maryam telah menceritakan kepada kami
Abu Ghossan berkata, telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahal bin Sa'ad
radliallahu 'anhu; Bahwa
orang-orang di kalangan suku Bani 'Amru bin 'Auf bin Al Harits telah terjadi
maslah diantara mereka, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama sebagian
sahabat Beliau pergi mendatangi mereka untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi. Kemudian Bilal mengumandangkan adzan untuk shalat namun Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam belum juga datang. Akhirnya Bilal menemui Abu
Bakar radliallahu 'anhu seraya berkata: "Sesungguhnya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam telah tertahan, sedangkan waktu shalat sudah masuk, apakah
engkau bersedia memimpin orang-orang untuk shalat berjama'ah?. Dia (Abu Bakar)
menjawab: "Ya bersedia, jika kamu menghendaki". Maka Bilal membacakan
iqamat lalu Abu Bakar maju untuk memimpin shalat. Tak lama kemudian datang Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berjalan di tengah-tengan shaf hingga berdiri di
shaf pertama. Maka orang-orang memberi isyarat dengan bertepuk tangan hingga
semakin ramai sedangkan Abu Bakar tidak bereaksi dalam shalatnya. (Ketika
orang-orang yang memberi tepukan semakin banyak), Abu Bakar baru berbalik dan
ternyata ada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di belakangnya, lalu Beliau
memberi isyarat dengan tangan Beliau untuk memerintahkan Abu Bakar meneruskan
shalat seperti semula. Maka Abu Bakar mengangkat kedua tangannya lalu memuji
Allah dan mensucikan-Nya kemudian dia mundur hingga masuk di barisan, lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam maju untuk memimpin shalat berjama'ah. Setelah
selesai Beliau berbalik menghadap jama'ah lalu bersabda: "Wahai sekalian
manusia, jika kalian mendapatkan sesuatu dalam shalat, mengapa kalian
melakukannya dengan bertepuk tangan?. Sesungguhnya bertepuk tangan itu adalah
isyarat yang layak dilakukan kaum wanita. Maka siapa yang mendapatkan sesuatu
yang keliru dalam shalat hendaklah mengucapkan subhaanallah, karena tidaklah
seseorang mendengar ucapan subhaanallah kecuali dia harus memperhatikannya. Dan
kamu wahai Abu Bakar, apa yang menghalangimu ketika aku sudah memberi isyarat
kepadamu agar meneruskannya, mengapa kamu tidak melanjutkan shalat bersama
orang banyak?. Maka Abu Bakar menjawab: "Tidak patut bagi putra Abu
Quhafah memimpin shalat di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam".
No.
Hadist: 2494
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ قَالَ
سَمِعْتُ أَبِي أَنَّ أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قِيلَ لِلنَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ أَتَيْتَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أُبَيٍّ
فَانْطَلَقَ إِلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَكِبَ
حِمَارًا فَانْطَلَقَ الْمُسْلِمُونَ يَمْشُونَ مَعَهُ وَهِيَ أَرْضٌ سَبِخَةٌ
فَلَمَّا أَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِلَيْكَ
عَنِّي وَاللَّهِ لَقَدْ آذَانِي نَتْنُ حِمَارِكَ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ
الْأَنْصَارِ مِنْهُمْ وَاللَّهِ لَحِمَارُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَطْيَبُ رِيحًا مِنْكَ فَغَضِبَ لِعَبْدِ اللَّهِ رَجُلٌ مِنْ
قَوْمِهِ فَشَتَمَهُ فَغَضِبَ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا أَصْحَابُهُ فَكَانَ
بَيْنَهُمَا ضَرْبٌ بِالْجَرِيدِ وَالْأَيْدِي وَالنِّعَالِ فَبَلَغَنَا أَنَّهَا
أُنْزِلَتْ } وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا
فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا {
“Telah
menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Mu'tamir
berkata, aku mendengar bapakku bahwa Anas radliallahu 'anhu berkata: "Dikatakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam "Sebaiknya Baginda menemui 'Abdullah bin Ubay." Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menemuinya dengan menunggang keledai sedangkan
Kaum Muslimin berangkat bersama Beliau dengan berjalan kaki melintasi tanah
yang tandus. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemuinya, ia berkata:
"Menjauhlah dariku, demi Allah, bau keledaimu menggangguku". Maka
berkatalah seseorang dari kaum Anshar diantara mereka: "Demi Allah,
sungguh keledai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih baik daripada
kamu". Maka seseorang dari kaumnya marah demi membela 'Abdullah bin Ubay
dan ia mencelanya sehingga marahlah setiap orang dari masing-masing kelompok.
Saat itu kedua kelompok saling memukul dengan pelepah kurma, tangan, dan
sandal. Kemudian sampai kepada kami bahwa telah turun ayat QS. Al Hujurat: 10
yang artinya ("jika dua kelompok dari kaum muslimin berperang maka
damaikanlah keduanya").”
No.
Hadist: 2495
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ
حُمَيْدَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَهُ أَنَّ أُمَّهُ أُمَّ كُلْثُومٍ
بِنْتَ عُقْبَةَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيْسَ الْكَذَّابُ الَّذِي يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ
فَيَنْمِي خَيْرًا أَوْ يَقُولُ خَيْرًا
“Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul 'aziz bin 'Abdullah telah menceritakan kepada
kami Ibrahim bin Sa'ad dari Shalih dari Ibnu Syihab bahwa Humaid bin
'Abdurrahman mengabarkan kepadanya bahwa ibunya, Ummu Kultsum binti 'Uqbah
mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
"Bukanlah disebut pendusta orang yang menyelesaikan perselisihan diantara
manusia lalu dia menyampaikan hal hal yang baik (dari satu pihak yang bertikai)
atau dia berkata, hal hal yang baik"
0 komentar:
Post a Comment