DALIL HADITS TENTANG HIBAH
No. Hadist: 2380
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ
شُعْبَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ
دُعِيتُ إِلَى ذِرَاعٍ أَوْ كُرَاعٍ لَأَجَبْتُ وَلَوْ أُهْدِيَ إِلَيَّ ذِرَاعٌ
أَوْ كُرَاعٌ لَقَبِلْتُ
“Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abi 'Abdiy dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu HAzim dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya aku diundang untuk jamuan makan sebesar satu paha depan
(kambing) atau satu paha belakangnya, pasti aku penuhi dan seandainya aku
diberi hadiah makanan satu paha depan (kambing) atau satu paha belakang pasti
aku terima".
No. Hadist: 2381
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا أَبُو غَسَّانَ قَالَ
حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ عَنْ سَهْلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسَلَ إِلَى امْرَأَةٍ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ
وَكَانَ لَهَا غُلَامٌ نَجَّارٌ قَالَ لَهَا مُرِي عَبْدَكِ فَلْيَعْمَلْ لَنَا
أَعْوَادَ الْمِنْبَرِ فَأَمَرَتْ عَبْدَهَا فَذَهَبَ فَقَطَعَ مِنْ الطَّرْفَاءِ
فَصَنَعَ لَهُ مِنْبَرًا فَلَمَّا قَضَاهُ أَرْسَلَتْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهُ قَدْ قَضَاهُ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَرْسِلِي بِهِ إِلَيَّ فَجَاءُوا بِهِ فَاحْتَمَلَهُ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَضَعَهُ حَيْثُ تَرَوْنَ
“Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abi Maryam telah menceritakan kepada kami Abu
Ghossan berkata, telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahal radliallahu
'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seorang wanita
Muhajirin yang wanita ini memiliki ghulam yang pandai olah mengolah kayu.
Beliau berkata kepadanya; "Perintahkanlah sahayamu agar membuatkan mimbar
untuk kami". Maka wanita itu memerintahkan ghulamnya. Maka ghulam itu
pergi mencari kayu di hutan lalu dia membuat mimbar untuk Beliau. Ketika dia
telah menyelesaikan pekerjaannya wanita itu mengirim mimbar tersebut kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam berkata:
"Bawalah mimbar itu kepadaku". Lalu orang-orang datang dengan membawa
mimbar tersebut kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menempatkan mimbar
tersebut pada tempat yang sekarang kalian lihat.”
No. Hadist: 2382
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ
السَّلَمِيِّ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنْتُ يَوْمًا جَالِسًا
مَعَ رِجَالٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
مَنْزِلٍ فِي طَرِيقِ مَكَّةَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ نَازِلٌ أَمَامَنَا وَالْقَوْمُ مُحْرِمُونَ وَأَنَا غَيْرُ مُحْرِمٍ
فَأَبْصَرُوا حِمَارًا وَحْشِيًّا وَأَنَا مَشْغُولٌ أَخْصِفُ نَعْلِي فَلَمْ
يُؤْذِنُونِي بِهِ وَأَحَبُّوا لَوْ أَنِّي أَبْصَرْتُهُ وَالْتَفَتُّ
فَأَبْصَرْتُهُ فَقُمْتُ إِلَى الْفَرَسِ فَأَسْرَجْتُهُ ثُمَّ رَكِبْتُ وَنَسِيتُ
السَّوْطَ وَالرُّمْحَ فَقُلْتُ لَهُمْ نَاوِلُونِي السَّوْطَ وَالرُّمْحَ
فَقَالُوا لَا وَاللَّهِ لَا نُعِينُكَ عَلَيْهِ بِشَيْءٍ فَغَضِبْتُ فَنَزَلْتُ
فَأَخَذْتُهُمَا ثُمَّ رَكِبْتُ فَشَدَدْتُ عَلَى الْحِمَارِ فَعَقَرْتُهُ ثُمَّ
جِئْتُ بِهِ وَقَدْ مَاتَ فَوَقَعُوا فِيهِ يَأْكُلُونَهُ ثُمَّ إِنَّهُمْ شَكُّوا
فِي أَكْلِهِمْ إِيَّاهُ وَهُمْ حُرُمٌ فَرُحْنَا وَخَبَأْتُ الْعَضُدَ مَعِي
فَأَدْرَكْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلْنَاهُ
عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ مَعَكُمْ مِنْهُ شَيْءٌ فَقُلْتُ نَعَمْ فَنَاوَلْتُهُ
الْعَضُدَ فَأَكَلَهَا حَتَّى نَفِدَهَا وَهُوَ مُحْرِمٌ فَحَدَّثَنِي بِهِ زَيْدُ
بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah berkata, telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Ja'far dari Abu HAzim dari 'Abdullah bin Abu Qatadah
as-Salamiy dari bapaknya radliallahu 'anhu berkata: "Pada suatu hari aku pernah duduk-duduk bermajelis dengan para
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu rumah yang terletak di jalan
menuju Makkah. Saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam singgah di
depan kami sementara orang-orang sedang berihram sedangkan aku tidak. Tiba-tiba
mereka melihat seekor keledai liar sementara aku sedang sibuk memperbaiki
sandalku dan mereka tidak mau mengganggu aku dengan kehadiran keledai itu
padahal mereka sangat ingin agar aku juga melihatnya. Maka sejenak kemudian aku
melihat keledai itu lalu aku bangkit menuju kuda dan memasang pelananya
kemudian aku menunggang kuda tersebut namun aku lupa cambuk dan tombak. Maka
aku katakan kepada mereka: "Berikan cambuk dan tombak itu kepadaku".
Mereka menjawab: "Tidak, kami tidak akan membantu kamu dalam mengejar
keledai tersebut". Maka aku marah lalu aku turun dan mengambil cambuk dan
tombak tersebut kemudian aku kembali menunggang kuda dan aku kejar keledai
tersebut hingga aku dapat melukainya. Kemudian aku datang membawa keledai itu
dalam keadaan sudah mati. Akhirnya mereka menerima bahkan memakan dagingnya.
Kemudian mereka menjadi ragu dalam memakannya karena mereka sedang berihram.
Kemudian kami berangkat dan aku menyembunyikan satu potong paha depan yang ada
di tanganku hingga kami bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Maka kami menanyakan kejadian tadi kepada Beliau. Maka Beliau bertanya:
"Apakah masih ada yang tersisa darinya?". Aku jawab: "Ya
masih". Maka aku sodorkan paha depan keledai tersebut lalu Beliau
memakannya hingga habis sedang Beliau dalam keadaan berihram". Dan Zaid bin Aslam telah menceritakan kepadaku dari 'Atha' bin Yasar
dari Abu Qatadah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.”
0 komentar:
Post a Comment